BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Back to Nature, inilah istilah yang sering kita dengar kalau kita ingin kembali pada awal hidupnya manusia, kembali kepada hal yang alami maka kembali kepada fitrahnya manusia, yaitu dengan melakukan tindakan atau kegiatan yang memperhatikan keseimbangan dan keharmonisan dengan lingkungan hidup.
Belajar merupakan suatu proses yang tidak akan pernah berhenti selama manusia itu hidup di bumi. Tidak akan pernah ada manusia yang mendapat sukses tanpa melalui proses belajar, karena di dalam belajar inilah manusia menemukan pengetahuan dan pengalaman yang baru. Pada kesempatan kali ini penulis mendapat tugas dari Bapak Drs. Oan Hasanuddin, S.Ag. Akp. MA. M. Kaster selaku guru Pendidikan Lingkungan Hidup di SMAN 8 Pekanbaru agar siswa mengetahui apa saja potensi bahaya kecelakaan kerja yang ditimbulkan dari suatu pekerjaan.
Bahaya (hazard) adalah suatu keadaan yang dapat mengakibatkan cidera (injury) atau kerusakan (damage) baik manusia, properti dan lingkungan (Baktiyar, 2009). Setiap kegiatan yang dilakukan tidak ada satupun yang bebas dari resiko yang ditimbulkan dari bahaya.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah :
- Memberikan penjelasan mengenai potensi bahaya kecelakaan kerja terhadap administrator pada Praktek Dokter Gigi di Jl. Bayan No.3
- Menganalisa bahaya, resiko, dan konsekuensi dari potensi tersebut.
- Memenuhi Tugas Pendidikan Lingkungan Hidup pada semester genap kelas 10.
1.3 Identifikasi Masalah
Adanya potensi bahaya kecelakaan kerja terhadap suatu pekerjaan, menimbulkan berbagai macam pertanyaan. Adapun identifikasi masalah tentang manajemen resiko terhadap administrator adalah sebagai berikut :
(1) Potensi bahaya kecelakaan kerja dari seorang administrator
(2) Hubungan antara potensi bahaya kecelakaan kerja dengan kesehatan dari suatu pekerjaan
(3) Cara mengurangi dan mengatasi potensi bahaya kecelakaan kerja tersebut
(4) Dampak yang ditimbulkan potensi bahaya kecelakaan kerja tersebut
1.4 Manfaat Penelitian
- Bagi Administrator
- Dapat menjadi referensi bagi administrator tentang potensi bahaya kecelakaan kerja yang bisa didapat dari rutinitas bekerja sehari-hari dari yang paling sering terjadi sampai kepada kecelakaan paling berat yang mungkin dihadapi administrator.
- Dapat mengetahui cara pengendalian resiko guna mengurangi bahaya kecelakaan kerja pada administrator.
2. Bagi Penulis
- Menambah pengetahuan tentang potensi bahaya kecelakaan kerja khususnya pada administrator.
- Sebagai referensi agar sesuai dengan SOP.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Praktek Kerja Lapangan
Praktek Kerja Lapangan adalah salah satu bentuk emplementasi secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung didunia kerja bagi pelajar untuk mengetahui beberapa hazard yang dimiliki dari seorang administrator.
Disamping dunia pendidikan, Praktek Lapangan dapat memberikan keuntungan pada pelaksanaan itu sendiri yaitu sekolah, karena keahlian yang tidak diajarkan di sekolahan bisa didapat didunia usaha , sehingga dengan adanya Praktek Lapangan dapat meningkatkan mutu dan relevensi Pendidikan Menengah Atas yang dapat diarahkan untuk mengembangkan suatu sistem yang mantap antara dunia pendidikan dan dunia usaha.
2.2 Management Resiko
- Definisi Manajemen Resiko
Manajemen resiko adalah penerapan secara sistematis dari kebijakan manajemen, prosedur dan aktivitas dalam kegiatan identifikasi bahaya, analisa, penilaian, penanganan dan pemantauan serta review resiko.
- Tujuan Management Resiko
- Meminimalkan kerugian dan meningkatkan produktifitas
- Memotong mata rantai kejadian kerugian sehingga efeknya tidak terjadi
- Mencegah terjadinya kerugian berupa cidera dan penyakit akibat kerja atau hubungan kerja
- Tahapan Management Resiko
- Persiapan
- Identifikasi bahaya
- Analisa resiko
- Evaluasi resiko
- Pengendalian resiko
BAB III
PROSES KEGIATAN
3.1 Persiapan
- Surat Keterangan
Proses kegiatan ini dilakukan di Praktek Dokter Gigi di Jl. Bayan No. 3 Pekanbaru. Proses penelitian dilakukan selama 1 (satu) hari pada tanggal 31 Januari 2013.
2. Menyiapkan Alat, Sarana Dan Ruangan
- Alat yang dipersiapkan : Kamera Digital, komputer, buku, dan pena.
- Ruangan yang akan dipakai : Ruang Administrator di Prakter Dokter Gigi. Ruangan bersih, terang dan cukup aliran udara dan tidak pengap.
3.2 Identifikasi Pasien
- Mencatat identitas umum: Nama, alamat, usia, jenis kelamin, status.
- Mencatat identitas keluarga: Kedudukan dan status dalam keluarga.
- Mewawancarai Pasien:
- Keluhan pasien, keluhan utama, keluhan tambahan/lain, riwayat penyakit.
- Keluhan masing-masing organ tubuh.
BAB IV
MANAGEMENT RESIKO
4.1 Persiapan
1. Ruang Lingkup Management Resiko
Management resiko dilakukan di selama 1 hari pada tanggal 31 Januari 2013.
2. Personil yang terlibat
- Mulyani Eka Putri sebagai Administrator Praktek Dokter Gigi
- Randy Adhiputra sebagai peneliti
3. Mekanisme Pelaporan
Laporan diberikan kepada Bapak Drs. Oan Hasanuddin, S.Ag. Akp. MA. M. Kaster selaku guru Pendidikan Lingkungan Hidup kelas X IPA 7
4. Dokument yang terkait
- Hasil wawancara dengan administrator.
- Dokumentasi foto.
- Literature/ referensi serta hasil penelitian.
4.2 Identifikasi Bahaya
Dilakukan melalui inspeksi, monitoring, dan, wawancara dengan administrator. Secara umum kegiatan administrator sudah menggunakan SOP secara optimal, sehingga identifikasi bahaya ini lebih berupa prediksi seandainya kegiatan tersebut dilakukan tidak sesuai SOP dan tanpa APD sebagaimana kebanyakan para administrator saat ini.
4.3 Analisa Resiko
1. Daftar kemungkinan dan konsekuensi dari bahaya pekerjaan administrator
2. Bentuk analisa semikualitatif
3.1.2 Evaluasi Resiko
Dari tabel analisa semikualitatif ditentukan prioritas resiko sebagai berikut:
3.1.3 Pengendalian Resiko
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
- Administrator sudah melakukan SOP lumayan baik, hanya saja temuan penulis ada sedikit kekurangan yang perlu diperbaiki yaitu faktor ergonomik.
- Setelah diadakan penelitian, penulis mendapatkan 8 (delapan) tingkat resiko dari kegiatan administrator. Dengan analisa semi kualitatif, didapatkan skor tertinggi 16 dari maksimum 26 yang disebabkan oleh komputer yang tidak memakai anti radiasi dengan tafsiran probabilitasnya sangat mungkin terjadi dan pengaruhnya serius. Kemudian skor minimal adalah 2 yang disebabkan oleh jam kerja yang lama/ istirahat kurang dan tidak mematikan komputer sewaktu tidak dipakai dengan tafsiran probabilitasnya kurang mungkin terjadi dan tidak berpengaruh.
4.2 Saran-saran
- Komputer memakai anti radiasi
- Ada jadwal istirahat, agar administrator tidak capek
- Dalam waktu kerja, tidak sepenuhnya duduk